Nama : FX Deni Iswanto, S.Pd.
CGP Angkatan 2 Kota Bandar Lampung
Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya di Kelas
Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
Pembelajaran diferensiasi menurut Tomlinson (2000)
adalah usaha yang dilakukan guru dalam menyesuaikan proses pembelajaran di
kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu. Pembelajaran
berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang
dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
Tujuan pembelajaran berdiferensiasi untuk setiap siswa adalah pertumbuhan maksimum dari "posisi belajar" mereka saat ini. Sedangkan tujuan untuk guru adalah semakin memahami tentang posisi belajar tersebut sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Proses pembelajaran diferensiasi lebih menekankan
pada kebutuhan individu, karena kita tahu bahwa setiap anak itu unik. Mereka punya ciri khas masing-masing dan terlahir
dengan kodrat alam dan zamannya. Dalam hal ini guru hanya bisa menuntun lakunya bukan kodratnya. Guru selalu berusaha untuk memenuhi dan
memperhatikan kebutuhan belajar setiap murid yang berbeda-beda. Guru bukan mengajar dengan berbagai cara yang
berbeda dalam waktu yang sama. Namun sebelum mengajar guru terlebih dahulu
melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid terkait dengan kesiapan
belajar, minat, dan profil belajar murid. Bagaimana guru akan
menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid.
Misalnya, apakah ia perlu menggunakan
sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang
berbeda. Guru menciptakan
lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar, mendefinisikan tujuan pembelajaran, melaksanakan penilaian berkelanjutan dengan memanfaatkan
informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, dan merespon kebutuhan belajar murid.
Kurikulum
yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, penilaian
berkelanjutan (proses penilaian formatif yang
telah dilakukan), refleski guru
(bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya, dan juga pengelolaan kelas yang efektif.
Ketika guru melakukan pembelajaran berdiferensiasi mereka menjauh dari melihat diri mereka sendiri sebagai pemilik dan penyebar pengetahuan dan bergerak ke arah melihat diri mereka sendiri sebagai penyelenggara kesempatan belajar. Guru dengan demikian akan lebih fokus pada “membaca” siswa mereka.
Langkah-langkah dalam pembelajaran berdiferensiasi:
- Menetapkan tujuan pembelajaran (pahami kompetensi dasar atau standar yang akan dicapai, tentukan tujuan pembelajaran).
- Melakukan pemetaan kebutuhan siswa (pre tes minat, profil belajar dan kesiapan belajar).
- Menentukan strategi dan alat penilaian yang digunakan.
- Menentukan kegiatan pembelajaran (konten, proses, produk).
Strategi diferensiasi ada 3, yaitu:
- Diferensiasi Konten merujuk pada strategi dalam membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten yang disampaikan oleh guru.
- Diferensiasi Proses merujuk pada strategi untuk membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi (content) materi.
- Diferensiasi Produk merujuk pada strategi untuk memodifikasi produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.
Diferensiasi menghendaki seorang guru untuk menyadari bahwa ruang kelas harus menjadi tempat di mana guru akan selalu berusaha mengejar pemahaman terbaik mereka tentang pengajaran dan pembelajaran setiap hari, dan juga untuk mengingat setiap hari bahwa tidak ada praktik yang benar-benar praktik terbaik kecuali jika itu berhasil untuk setiap individu.
Seperti
yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa setiap anak merupakan suatu
pribadi yang unik, yang mempunyai karakter khas yang membedakannya dengan anak
lainnya. Sesungguhnya dari sejak dilahirkan setiap
anak mempunyai perilaku, watak, karakter, bakat, minat, tingkat emosional,
kecerdasan yang berbeda. Maka
setiap anak atau murid harus memperoleh penghargaan maupun perlakuan yang
berbeda sebagai seorang individu. Untuk dapat mengembangkan bakat dan minat
yang dimiliki murid dan mencapai hasil belajar yang optimal guru harus memodifikasi pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan belajar murid yang berbeda beda tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, apakah dari segi konten, proses maupun
produknya yang diawali dengan memetakan kebutuhan murid itu sendiri dalam
belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pada dasarnya untuk memcapai pemenuhan kebutuhan dan prestasi belajar yang optimal,
hal utama yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan memetakan kebutuhan
belajar siswa. Guru dapat
merancang, menerapkan/melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
siswa itu sendiri. Dengan terpenuhinya kebutuhan belajar
siswa yang berbeda- beda, maka prestasi belajar optimal dapat
tercapai sesuai dengan harapan.
Salam dan bahagia
#gurubergerak
#Indonesiamaju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar