Powered By Blogger

Sabtu, 07 Agustus 2021

Modul 2.1.a.9 Koneksi Antar Materi Modul 2.1

Nama  : FX Deni Iswanto, S.Pd.
CGP Angkatan 2 Kota Bandar Lampung

 

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya di Kelas
Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid 

Pembelajaran diferensiasi menurut Tomlinson (2000) adalah usaha yang dilakukan guru dalam menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.

Tujuan pembelajaran berdiferensiasi untuk setiap siswa adalah pertumbuhan maksimum dari "posisi belajar" mereka saat ini. Sedangkan tujuan untuk guru adalah semakin memahami tentang posisi belajar tersebut sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Proses pembelajaran diferensiasi lebih menekankan pada kebutuhan individu, karena kita tahu bahwa setiap anak itu unik. Mereka punya ciri khas masing-masing dan terlahir dengan kodrat alam dan zamannya. Dalam hal ini guru hanya bisa menuntun lakunya bukan kodratnya. Guru selalu berusaha untuk memenuhi dan memperhatikan kebutuhan belajar setiap murid yang berbeda-beda. Guru bukan mengajar dengan berbagai cara yang berbeda dalam waktu yang sama. Namun sebelum mengajar guru terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid terkait dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. Bagaimana guru akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda. Guru menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar, mendefinisikan tujuan pembelajaran, melaksanakan penilaian berkelanjutan dengan memanfaatkan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, dan merespon kebutuhan belajar murid.

Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, penilaian berkelanjutan (proses penilaian formatif yang telah dilakukan), refleski guru (bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya, dan juga pengelolaan kelas yang efektif.

Ketika guru melakukan pembelajaran berdiferensiasi mereka menjauh dari melihat diri mereka sendiri sebagai pemilik dan penyebar pengetahuan dan bergerak ke arah melihat diri mereka sendiri sebagai penyelenggara kesempatan belajar. Guru dengan demikian akan lebih fokus pada “membaca” siswa mereka. 

Langkah-langkah dalam pembelajaran  berdiferensiasi:

  1. Menetapkan tujuan pembelajaran (pahami kompetensi dasar atau standar yang akan dicapai, tentukan tujuan pembelajaran).
  2. Melakukan pemetaan kebutuhan siswa (pre tes minat, profil belajar dan kesiapan belajar).
  3. Menentukan strategi dan alat penilaian yang digunakan.
  4. Menentukan kegiatan pembelajaran (konten, proses, produk). 

Strategi diferensiasi ada 3, yaitu:

  1. Diferensiasi Konten merujuk pada strategi dalam membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten yang disampaikan oleh guru.
  2. Diferensiasi Proses merujuk pada strategi untuk membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi (content) materi.
  3. Diferensiasi Produk merujuk pada strategi untuk memodifikasi produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari. 

Diferensiasi menghendaki seorang guru untuk menyadari bahwa ruang kelas harus menjadi tempat di mana guru akan selalu berusaha mengejar pemahaman terbaik mereka tentang pengajaran dan pembelajaran setiap hari, dan juga untuk mengingat setiap hari bahwa tidak ada praktik yang benar-benar praktik terbaik kecuali jika itu berhasil untuk setiap individu. 

Seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa setiap anak merupakan suatu pribadi yang unik, yang mempunyai karakter khas yang membedakannya dengan anak lainnya. Sesungguhnya dari sejak dilahirkan setiap anak mempunyai perilaku, watak, karakter, bakat, minat, tingkat emosional, kecerdasan yang berbeda. Maka setiap anak atau murid harus memperoleh penghargaan maupun perlakuan yang berbeda sebagai seorang individu. Untuk dapat mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki murid dan mencapai hasil belajar yang optimal guru harus memodifikasi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang berbeda beda tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, apakah dari segi konten, proses maupun produknya yang diawali dengan memetakan kebutuhan murid itu sendiri dalam belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada dasarnya untuk memcapai pemenuhan kebutuhan dan prestasi belajar yang optimal, hal utama yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan memetakan kebutuhan belajar siswa. Guru dapat merancang, menerapkan/melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan siswa itu sendiri. Dengan terpenuhinya kebutuhan belajar siswa yang berbeda- beda, maka prestasi belajar optimal dapat tercapai sesuai dengan harapan.


Salam dan bahagia
#gurubergerak
#Indonesiamaju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar